Unsur-unsur kebudayaan Papua

Bahasa : Wilayah Papua mempunyai 395 bahasa daerah. Beberapa diantaranya yaitu 


Sistem pengetahuan : Banyak warga di Papua yang masih kurang tingkat pendidikannya, terbukti dengan masih tingginya tingkat buta huruf di sana. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase pemuda yang tidak pernah bersekolah di Papua mencapai 21,1% pada 2020. Persentase tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.




Sistem organisasi kemasyarakatan : Papua memiliki banyak organisasi, beberapa diantaranya yaitu




Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi : Sektor pertanian masih menjadi sumber utama mata pencaharian penduduk Provinsi Papua. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, pada Februari 2020, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 65,09 persen dari jumlah total penduduk yang bekerja yaitu 1.764.409 orang.


 Informasi dan komunikasi menjadi sektor dengan penyerapan tenaga kerja paling kecil yaitu sebesar 0,02 persen dari jumlah seluruh penduduk yang bekerja. Pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang, dan konstruksi naik 1,39 persen dibanding Februari 2019. Sementara itu, sektor-sektor lain seperti pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik dan gas, penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa perusahaan, jasa pendidikan, dan jasa lainnya, masing-masing mengalami kenaikan penyerapan jumlah pekerja kurang dari satu persen,” kata Bagas Susilo, Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Papua.


Kegiatan ekonomi utama masih bersifat ekstraktif yaitu memanfaatkan langsung sumber daya alam setempat terutama di sektor pertanian.

Sebagian besar mata pencarian penduduk di sektor pertanian sebagai petani tradisional , dan masih terdapat juga masyarakat peramu

  1. Pertanian

    • Komoditi pertanian ( dalam arti luas ) yang menonjol yaitu kentang, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, kubis, wortel, petsai/sawi dan bawang daun

    • Komoditi tanaman pangan meliputi kentang, jagung, keladi, ubi kayu, ubi jalar dan padi ladang, dengan luas panen 10.653, 52 Ha, dengan total produksi sebesar 72.655,88 ton/tahun

    • Komoditi tanaman kacang-kacangan meliputi kacang merah, kacang tanah dan kedelai dengan luas panen 137,17 ha dengan total produksi sebesar 120,46 ton.

    • Komoditi sayur-sayuran meliputi bayam, cabe, buncis, wortel , daun bawang, bawang merah, bawang putih, ketimjun, kubis, terong, sawi, tomat, kacang panjang, kangkung dan labu siam dengan luas panen 503,78 ha total produksi sebesar 120,46 ton

    • Komoditi buah-buahan meliputi jeruk manis, nenas, pisang, nangka, jambu biji, alpokat dan pepaya dengan luas panen 54,58 ha, dengan total produksi sebesar 504,85 ton.

  2. Perkebunan

    • Jenis komoditi perkebunan yang dapat dikembangkan adalah kopi/biokopi, apel, jeruk, nenas, dan pisang.

    • Jenis tanaman perkebunan yang menonjol terdiri dari kopi dengan luas lahan 134,15 ha, produksi sebanyak 28,48 ton.

    • Jumlah rumah tangga yang mengusahakan komoditi kopi sebanyak 536 KK

  3. Peternakan

    • Jenis Komoditi peternakan yang menonjol adalah babi, kelinci dan ayam buras

    • Jumlah ternak Babi sebanyak 43.298 ekor, kambing 60 ekor, kelinci 1008 ekor, ayam buras sebanyak 11.657 ekor dan itik sebanyak 368 ekor.

    • Jumlah produksi telur ayam buras sebanyak 3.988 kg dan 1.518 kg telur itik/entok.

  4. Perikanan

    • Jenis perikanan darat yang menonjol adalah ikan mas, ikan nila ( terutama ikan nila merah ).

    • Luas areal budidaya perikanan air tawar adalah 106,83 ha dengan jumlah kelompok pengelola sebanyak 162 kelompok dan anggota sebanyak 2.164 orang

  5. Kehutanan

    • Luas hutan 1.532.991ha atau sekitar 94% dari total luas wilayah kabupaten

    • Hutannya antara lain, hutan tropis dengan beberapa jenis kayu yang seperti arancria, librocedus, gerville, metrocideres, tristanis, dan daridium.

    • Beberapa jenis tumbuhan khas papua yang menonjol adalah papua cendrum SP dan pordocarpus papuarnus.

    • Jenis tumbuhan lainnya medang, agathis, nyato, lau, merbau, kazae, adule, nase, sinore, ampou, aimamflau, kenari, nausindor, melur, bintangur dan binung.



Sistem religi : Direktorat Jenderal Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri melaporkan jumlah penduduk Papua pada Juni 2021 sebanyak 4,31 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,99 juta jiwa (69,54%) penduduk Papua beragama Kristen. Kemudian, Katholik menjadi agama mayoritas kedua di Papua dengan jumlah 676,71 ribu jiwa (15,71%) dan Islam agama yang paling banyak dianut ketiga dengan total 627,78 ribu jiwa (14,57%). Sementara sisanya pemeluk agama lain, di antaranya sebanyak 3,14 ribu jiwa (0,07%) beragama Hindu, 2,08 ribu jiwa (0,05%) beragama Budha, 80 orang beragama Konghucu (0,00%), dan 2,86 ribu jiwa (0,07%) penduduk Papua yang menganut aliran kepercayaan.


Kesenian : Tari seka dan Tari nasimar


Sumber :

https://bahasawan.id/t/bahasa-daerah-di-papua-ada-395-bahasa-indonesia-kaya/506 


https://www.papua.go.id/view-detail-download-44/data-organisasi-kemasyarakatan-yang-terdaftar-ruang-lingkup-provinsi-papua-tahun-2012.html 


https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/07/13/lebih-dari-20-pemuda-papua-tak-pernah-bersekolah-pada-2020 


https://www.siopapua.com/data-pokok/data-pendidikan/ 


https://www.pasificpos.com/sektor-pertanian-sumber-utama-mata-pencaharian-penduduk-di-papua/#:~:text=Jayapura%20%E2%80%93%20Sektor%20pertanian%20masih%20menjadi,bekerja%20yaitu%201.764.409%20orang


https://www.papua.go.id/view-detail-page-149/index.html 


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5648795/15-tarian-papua-beserta-asal-daerahnya/amp 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unsur Kebudayaan Kota Ambon

MENGENAL KERAGAMAN DAN KEBUDAYAAN DI NTT (Nusa Tenggara Timur)