Unsur-Unsur Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di bagian selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Sebelum saya menjelaskan lebih jauh, temen-temen tau gak sih, kenapa DI Yogyakarta disebut sebagai daerah istimewa? Kalau belum sini saya jelaskan. DIY disebut sebagai daerah istimewa karena Yogyakarta sampai saat ini masih berbentuk kesultanan. Pemimpin daerah Yogyakarta adalah seorang sultan bukan gubernur. Selain DI Yogyakarta, Jakarta juga merupakan kota istimewa karena kedudukannya sebagai ibu kota. Nah, sekarang mari kita lanjut ke topik utamanya, yaitu unsur-unsur kebudayaan DIY.
Bahasa
Selain Bahasa Indonesia, bahasa daerah yang paling sering digunakan masyarakat Yogyakarta adalah Bahasa Jawa. Terdapat beberapa tingkatan dalam Bahasa jawa yaitu:
Bahasa Jawa Ngoko biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan teman sederajat atau keluarga dekat.
Bahasa Jawa Madya biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang tidak sederajat, seperti atasan dan orangtua.
Bahasa Jawa Krama biasanya digunakan oleh para orang tua untuk berkomunikasi antara satu sama lain sebagai bentuk kasih saying atau saling menghormati.
Bahasa Bagongan adalah bahasa khusus dalam keraton. Biasanya bahasa ini digunakan oleh para bangsawan.
Bahasa Jawa yang digunakan di DIY merupakan bahasa Jawa dialek Solo-Yogya. Dialek Solo-Yogya menyebar di seluruh DIY.
Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan di DIY terbilang sudah cukup memadai. Menurut Badan Pusat Statistik angka melek huruf pada masyarakat berumur 15-50+ pada tahun 2019 adalah 94,96%. Dan Jumlah Lembaga Pendidikan di DIY pada tahun 2021 adalah 5.522 dengan 717.012 peserta didik dan 57.307 tenaga pengajar.
Kualitas Pendidikan di DIY terbilang sudah merata pada tahun 2019 karena adanya system zonasi. Dibuktikan dengan nilai rata-rata UNBK tertinggi tidak hanya terfokus di kota Yogyakarta saja, melainkan di kota Wonosari dan Kulonprogo. Tetapi dengan adanya pandemi dinilai kualitas Pendidikan di DIY menurun. Dibuktikan dengan nilai rata-rata ASPD murid seluruh DIY hanya mencapai 45. Menurut Disdikpora, Suhirman, kualitas pendidikan yang menurun dan kesenjangan yang begitu kentara itu disebabkan oleh minimnya pendampingan belajar di luar jam sekolah. Masih banyak murid yang tidak mendapat akses pembelajaran tambahan di luar jam sekolah. Sehingga menyebabkan nilai ASPD murid antar- Kabupaten/Kota begitu timpang.
Organisasi Kemasyarakatan
Beberapa organisasi kemasyarakatan yang dapat kamu ikuti di DIY yaitu:
Project Child adalah organisasi yang didirikan pada tahun 2011 dan berfokus pada Pendidikan Kesehatan praktis serta lingkungan hidup dan bencana. Hal ini demi terciptanya pengalaman belajar yang holiostik bagi masyarakat Yogyakarta.
WALHI Yogyakarta adalah sebuah organisasi yang fokus pada kegiatan advokasi lingkungan hidup. WALHI Yogyakarta juga menjadi wadah untuk memperkuat gerakan pelestarian lingkungan berbasis komunitas di Yogyakarta.
Yayasan Kampung Halaman adalah sebuah organisasi yang dibentuk pada tahun 2006, yang bertujuan untuk memperkuat peran remaja dan anak muda dengan memfasilitasi mereka dengan kreativitas, keterampilan dan penguasaan media.
Sistem Mata Pencaharian, Ekonomi
Mata pencaharian masyarakat di Yogyakarta adalah bercocok tanam, berdagang, kerajinan (kerajinan perak, kerajinan wayang kulit, dan kerajinan anyaman), dan wisata. Selain itu Yogyakarta juga terkenal sebagai kota pendidikan. Karena itu sebagian masyarakat kota mempunyai usaha rumah kost yang disewa oleh mahasiswa.
Pada triwulan pertama 2020 perekonomian DIY mengalami tekanan, PDRB DIY mencatatkan kontransi sebesar 0,17% (yoy) atau turun 5,48% (qtq). Kepala Perwakilan Bank Indonesia (DIY) Hilman Tisnawan mengatakan “Penurunan ekonomi tersebut utamanya disebabkan oleh statistical base effect. Setelah mengalami rekor pertumbuhan tertinggi di 2019 (PDRB DIY 6,60 persen yoy) maka secara statistik pertumbuhan ekonomi pada 2020 akan rendah.” Hilman juga mengatakan bahwa pandemic covid-19 berpengaruh pada sektor pariwisata pada triwulan terakhir. penurunan kinerja pariwisata ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi sektor akomodasi makan minum, sektor transportasi, hingga industri pengolahan makanan minum tidak dapat tumbuh sebesar periode sebelumnya. Upaya yang dilakukan untuk menopang pertumbuhan ekonomi di DIY di tengah pandemi covid-19 diperlukan gotong royong seluruh lapisan masyakarat. Sejumlah hal itu yakni menjaga konsumsi kelas menengah ke bawah, misalnya dengan bantuan tunai jaminan hidup Rp600.000,00per kepala keluarga.
Sistem Religi
Agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat Provinsi DIY adalah islam dengan (92,1%), disusul dengan katholik (4,9%), kemudian protestan (2,7%), dan agama lain-lainnya (0,2%).
Kesenian
Sarapan Bekakak adalah tradisi Jawa yang dilaksanakan saat bulan Safar pada kalender Jawa. Saparan bekakak atau juga disebut Saparan Gamping, merupakan upacara tahunan yang dengan simbol Bekakak. Bekakak ini merupakan korban penyembelihan yang berupa hewan atau bahkan manusia. Namun, pada upacara adat Saparan Bekakak, bekakak yang disembelih bukanlah manusia sungguhan, tetapi hanya tiruan, yang berupa boneka sepasang pengantin yang dibuat duduk bersila dan bersebelahan. Acara tersebut digelar untuk mengenang jasa seorang abdi dalem kesayangan Sri Sultan Hamengku Buwono I, yakni Ki Wirosuto yang konon hilang secara misterius saat mencari batu gamping di Gunung Gamping bersama dengan istrinya dan kemudian ditemukan meninggal karena diganggu makhluk halus penunggu gunung tersebut.
Sekaten adalah salah satu tradisi yang dilakukan setiap tahun sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad yang diadakan oleh dua keraton di jawa yakni Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta. Acara sekaten dimulai dari tanggal 5 sampai 12 mulud. Beberapa acara penting perayaan ini adalah dimainkannya gamelan pusaka di halaman Masjid Agung masing-masing keraton, pembacaan riwayat hidup Nabi Muhammad dan rangkaian pengajian di serambi Masjid Agung dan, puncaknya adalah dengan diadakannya perayaan Grebeg Maulud sebagai bentuk syukur pihak istana dengan keluarnya sejumlah gunungan untuk diperebutkan oleh masyarakat.
Sate koyor adalah sate yang terbuat dari lemak sapi. Awal kemunculannya di Yogyakarta adalah karena banyak penduduk yang tidak bisa membeli daging. Harga daging sangat mahal dan hanya diperuntukkan untuk para bangsawan.
Kue kipo adalah salah satu makanan khas dari Kotagede,Yogyakarta yang sudah ada sejak kerajaan mataram berkuasa di Pulau Jawa. Kue ini disebut kipo karena Ketika bangsawan mencobanya, ia berkata “iki opo?” setelah itu kue ini pun diberi nama kipo yang diambil dari kata iki dan opo.
Tari montro adalah salah satu kesenian khas Kabupaten Bantul, DIY. Tari montro merupakan gabungan antara gerak dan tembang untuk memperingati Maulid Nabi di lingkungan Kraton yang berkembang menjadi kesenian rakyat hasil gubahan Pangeran KPH Yudanegoro yang merupakan menantu Sultan Hamengku Buwono VIII. Tarian ini berisi sekelompok penampil dan pengiring musik yang semuanya laki-laki, mereka menyanyikan puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dengan cara nembang, diiringi musik tradisional gamelan dan terbangan.
Gamelan adalah musik ansambel tradisional Jawa, Sunda, dan Bali di Indonesia yang memiliki tangga nada pentatonis dalam sistem tangga nada (laras) slendro dan pelog. Terdiri dari instrumen musik perkusi yang digunakan pada seni musik karawitan. Instrumen yang paling umum digunakan adalah metalofon antara lain gangsa, gender, bonang, gong, saren, slenthem yang dimainkan oleh Wijaya menggunakan palu dan membranofon berupa kendhang yang dimainkan dengan tangan.
Nah, sekarang teman-teman tahu bukan, ternyata provinsi DIY memiliki banyak kebudayaan yang menarik. Semoga teman-teman sekalian bisa berkunjung ke Provinsi DIY dan lebih mengenal berbagai kebudayaan disana yaa… Dan juga jangan bosan-bosan untuk lebih mengenal kebudayaan-kebudayaan yang ada di daerah lainnya, sebab Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang menarik untuk dipelajari.
Sekian dari saya, see u all!
Sumber:
https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Daerah%20Istimewa%20Yogyakarta
https://www.senibudayaku.com/2018/02/bahasa-daerah-yogyakarta.html
https://id.berita.yahoo.com/15-makanan-khas-yogyakarta-yang-064516312.html
https://www.medcom.id/ekonomi/makro/ybDlDyAb-ekonomi-diy-merosot-di-tengah-pandemi-korona
Komentar
Posting Komentar