KERAGAMAN BUDAYA BANGSA DI GORONTALO

Bangsa Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam,tetapi juga kaya akan keragaman budaya. Keragaman budaya bangsa Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke. Budaya diciptakan,dijalankan, dan perlahan dimodifikasi oleh orang-orang yang tinggal  dan bekerja dalam kelompok ketika mereka menempati wilayah tertentu  di bumi dan mengembangkan sistem budaya nya yang khas. Wujud kebudayaan ditemukan dalam unsur-unsur universal kebudayaaan. Unsur unsur universal kebudayaan adalah unsur unsur kebudayaan yang dapat ditemukan di semua kebudayaan bangsa bangsa di dunia. Nah, disini saya akan menjelaskan tentang unsur unsur keragaman budaya yang ada di Gorontalo. Yuk, disimak.

  1. Bahasa

Ada yang tau ga sih di gorontalo ada berapa bahasa? Nah, Gorontalo sendiri mempunyai 4 bahasa loh. Bahasa Gorontalo dituturkan oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Bahasa Gorontalo terdiri atas empat dialek, yaitu (1) dialek Suwawa di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango; (2) dialek Atinggola di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara; (3) dialek Kota di Kabupaten Kota Gorontalo; (4) dialek Bolango di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Persentase perbedaan antardialek tersebut berkisar antara 51%—78%. Contoh bahasa yang ada di Gorontalo:



  1. Sistem Pengetahuan dan Pendidikan 

Nah, kalau tentang pengetahuan dan pendidikan masyarakat Gorontalo, pendidikan rata-rata tamat SD,dan bagaimana  Kualitas sumber daya manusia (SDM) di Provinsi gorontalo? Mengingat SDM adalah salah satu yang mentukan  tingkat pendidikan seseorang. Biasanya semakin tinggi tingkat pendidikan yang di ikuti,maka semakin berkualitas orang tersebut. karena itu untuk mengukur kualitas SDM ini lewat pendidikan. Berdasarkan data statistik hasil suspenas tahun 2005 ,menunjukan bahwa rata-rata tingkat pendidikan di Provinsi tersebut tamat SD.  SDM merupakan salah satu modal dasar di dalam membangun Provinsi Gorontalo. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah kalau tidak di kelolah oleh SDM,maka potensi SDA tersebut selamanya hanya akan menjadi potensi dan tidak akan menjadi SDA yang produktif. Mengingat pembangunan SDM merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kemajuan dan kemandirian Provinsi Gorontalo,maka perlu di buat program yang terpadu,terncana,bertahap dan berkelanjutan yang ujung-ujungnya dalam jangka waktu tertentu akan dapat melahirkan sejumlah SDM yang berkualitas yang natinya akan menjadi penggerak dan pelopor pembangunan serta pengembangan Provinsi Gorontalo di masa yang akan datang.Karena hal itu,kualitas pendidikan di Provinsi Gorontalo harus segera diperbaiki. Pasalnya, kondisinya saat ini sangat memperihatinkan, ditambah lagi presentase angka putus sekolah di sini cukup tinggi.Menurut data Dinas Pendidikan Gorontalo, dari total 50.831 murid SMA/ SMK/ SLB di Gorontalo, tercatat 500 orang di antaranya memilih tidak lagi melanjutkan sekolah. 

  1. Sistem Organisasi Kemasyarakatan 

       Eksistensi Organisasi Kemasyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat Di Kota Gorontalo terus mendapat perhatian kali ini perhatian itu di apresiasi dalam bentuk Katalog melalui  Daftar Ormas dan LSM .Kepala Kesbangpol Kota Gorontalo, Aripin Mohamad mengatakan hadirnya buku katalog ini sebagai upaya pertangungjawaban kepada publik terkait eksistensi Ormas yang telah melakukan pelaporan di Badan Kesbangpol Kota Gorontalo. Selian itu kata Aripin Mohamad, Bakesbangpol Kota Gorontalo melakukan pendataan pada Ormas yang ada di semua kelurahan yang ada di Kota Gorontalo.Sementara  itu Kabid Hubungan Antar Lembaga dan Politik, Mohamad Saferi Dunggio menyatakan hadirnya buku Ormas ini juga sebagai referensi bagi publik dan juga edukasi bagi masyarakat tentang tupoksi Ormas dan LSM di lingkungan masyarakat, karena selam ini banyak juga warga yang kurang memahami apa fungsi Ormas dan LSM sehingga perlu adanya edukasi dengan memperkuat literasi masyarakat tentang hal ini.


  1. Sistem Teknologi

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, masyarakat gorontalo sudah mengenal beberapa macam peralatan teknologi dan bahkan tidak sedikit yang sudah mengunakannya.Ada yang di gunakan dalam bertani,berkebun,mencari ikan (nelayan),berdagang,maupun dalam aktifitas sehari-hari. Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi,memakai,serta memelihara segalah peralatan dan perlengkapan. Masyarakat kecil yang berpidah-pindah atau masyarakat padesaan  yang menggantungkan hidupnya pada SDA sangat membutuhkan alat teknoogi yang memudahkan mereka untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Begitu juga masyarakat kalangan atas. Contoh nya dapat dibuktikan dari Gorontalo yang terpilih sebagai kota satelit di Indonesia.


Provinsi Gorontalo terpilih sebagai satu dari 20 Kota Satelit di Indonesia. Kota Satelit dipilih berdasarkan Survei Status Literasi Digital Indonesia tahun 2020 oleh Katadata Insight Center dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI dengan angka Indeks Literasi Digital (ILD) telah mencapai skala 3,00 hingga 4,06.perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan satu keniscayaan dalam rangka mempercepat transformasi digital serta mempermudah akses dan pelayanan kepada masyarakat. Literasi digital kata Wagub, berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia agar tidak hanya terampil mengoperasikan gawai, tetapi juga meningkatkan partisipasi digital masyarakat, mendorong pengembangan ilmu pengetahuan masyarakat di bidang teknologi informasi komunikasi dan digital, serta mendorong tingkat kecakapan transformasi digital dalam pemanfaatan teknologi baru.


  1. Sistem mata pencaharian hidup dan Sistem Ekonomi


Penduduk Gorontalo mata pencahariannya umumnya dari bertani di sawah dan ladang. Tanaman yang umum mereka kembangkan adalah padi, jagung, Ubi, sayur-sayuran, kelapa, dan buah-buahan. Penduduk yang berdiam di tepi Danau Gorontalo atau di pesisir pantai mengutamakan mata pencaharian sebagai nelayan. Sementara itu orang Gorontalo banyak pula yang bergerak di bidang perdagangan, pegawai negeri swasta, dan lain-lain. Perekonomian Provinsi Gorontalo sekarang ini telah menjadi salah satu perekonomian yang paling tinggi perkembangannya. Mulai dari sektor pertanian, perikanan dan jasa adalah sektor yang sangat unggul, karena memiliki kontribusi yang besar bagi pendapatan daerah.keanekaragaman sumber daya alam Provinsi Gorontalo, terdapat peluang investasi yang signifikan seperti investasi dalam bidang agrobisnis (Pertanian dan Perkebunan), termsuk juga agro industri (Nata de Coco, Minyak Kelapa dan Bubuk Santan) serta bidang pertambangan (emas, granit)









  1. Sistem Religi


Masyarakat Gorontalo mayoritas beragama Islam, yang masuk pada abad ke-16. Namun, mereka masih mempercayai makhluk-makhluk halus (motolohuta) dan kekuatan gaib (hulobalangi). Sebagian beranggapan makam para orang sakti dahulu adalah keramat. Upacara tradisional terkait dengan kepercayaan akan adanya makhluk-makhluk yang mendiami alam raya ini, meliputi upacara untuk kesuburan tanah, menolak wabah penyakit, gerhana bulan, membuka hutan dan minta hujan. Alat-alat yang dipakai untuk perlengkapan upacara harus lengkap. Tiap alat tersebut menunjukkan lambang religio magis. Bau asap kemenyan yang dibakar yang merupakan makanan setan, dianggap memiliki kekuatan menolak penyakit atau bencana sehingga melambangkan keamanan hidup masyarakat. Gendang hanya bisa dibunyikan dalam upacara memanggil stan. Jika di luar itu, mereka menganggap para setan akan berdatangan memberikan bencana dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, kain merah yang menjadi ikat kepala para pelaksana upacara mewakili kawan setan. Karena itu, kalau dipakai sembarang orang memiliki daya magis yang dapat membawa penyakit atau bencana yang akan menimpa penduduk. Itulah sebabnya, jarang ditemukan pakaian warna merah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam upacara tradisional orang Gorontalo.

Contoh masjid tertua di Gorontalo yaitu masjid Huto


  1. Kesenian

 

  • Rumah Adat 

Rumah adat Dulohupa adalah salah satu rumah tradisional yang ada di provinsi Gorontalo. Penduduk Gorontalo menyebut Dulohupa. Dulohupa berati musyawarah. Bentuk rumah adat tersebut berupa panggung yang terbuat dari papan dengan bentuk atap spesifik Gorontalo.Bentuk rumah adat tersebut berupa panggung yang terbuat dari papan dengan bentuk atap spesifik Gorontalo.Pada bagian belakang terdapat anjungan tempat para raja dan kerabat istana beristirahat sambil melihat kegiatan remaja istana bermain.Pada masa pemerintahan para raja, rumah adat tersebut digunakanan sebagai ruang pengadilan kerajaan.Pemilihan bahan kayu serta bentuknya mengambil filosofi bentuk tumbuh manusia dan prinsip kepercayaan, seperti memiliki tiang penyangga yang diumpamakan sebagai kaki manusia.Bagian atap rumah terbuat dari jerami berbentuk seperti pelana, yaitu atap segitiga bersusun dua yang menggambarkan syariat.Atap bagian atas menggambarkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Pada bagian puncak atap dahulu terdapat dua batang kayu yang dipasang bersilang pada puncak atap atau disebut talapua yang memiliki fungsi menangkal roh jahat.



Sumber :






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unsur Kebudayaan Kota Ambon

MENGENAL KERAGAMAN DAN KEBUDAYAAN DI NTT (Nusa Tenggara Timur)