Intip unsur kebudayaan Kepulauan Riau Yuuk !

 Gambar placeholder



Kalian tau ga sih pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu ?? 

Lalu Kepri alias Kepulauan Riau merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa daerah mereka loh ! 

Untuk tahu jawabannya, aku udah rangkum nih dari beberapa sumber keren !! Dan juga aku ga hanya kasih tau sejarah bahasa Melayu di Kepulauan Riau aja lohh, aku kasih bonus tentang beberapa unsur kebudayaan di Kepulauan Riau inii \(>o<) jadi kalian bisa cari tahu lebih dalam tentang Kepuluan Riau, semacam pdkt lah ´ . .̫ . `


Yauda yuk lahh kita cuss Aja !


Kenalan dulu yuk !

Kepulauan Riau (disingkat Kepri) adalah sebuah provinsi yang ada di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah Utara, Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di sebelah Timur, provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di Selatan, negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah Barat. Tahun 2020, penduduk Kepulauan Riau berjumlah 2.064.564 jiwa, dengan kepadatan 252 jiwa/km2, dan 58% penduduknya berada di kota Batam.


Sistem Pengetahuan disana gimana ya ??

Sayangnya sistem pengetahuan di Provinsi Kepulauan Riau memiliki permasalahan sistem pendidikan. Secara umum permasalahan Pendidikan Pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari masalah pemerataan Pendidikan, kualitas Pendidikan, dan kualitas tenaga pengajar. Permasalahan ini dilatarbelakangi oleh kondisi wilayah Kepri secara geografis yang terdiri dari pulau-pulau. Kondisi ini membuat pemerataan pendidikan tidak berjalan dengan semestinya.


Mata Pencaharian mereka apa aja sih ?? Lalu Sistem Ekonominya seperti apa ya ??

Orang Melayu yang tinggal di desa, mayoritasnya menjalankan aktivitas pertanian dan menangkap ikan. Orang Melayu yang tinggal di kota kebanyakannya bekerja dalam sektor dinas, sebagai pekerja di sektor perindustrian, perdagangan, pengangkutan, dan lain-lain.  Penguasaan ekonomi di kalangan orang Melayu perkotaan relatif masih rendah dibandingkan dengan penguasaan ekonomi oleh penduduk non-pribumi, terutamanya orang Tionghoa. Tetapi kini telah ramai orang Melayu yang telah sukses dalam bidang perniagaan dan menjadi ahli korporat. Selain itu itu juga, banyak orang Melayu yang mempunyai pendidikan yang tinggi, setingkat universitas di dalam maupun di luar negeri. Hebat bangett yaa (ο゚人))


Penasaran ga nih sama Kesenian keren mereka apa aja ??

Berbagai bentuk dan jenis kesenian yang terdapat di Riau, yaitu teater, tari, musik, nyanyian, dan sastra.


  • Seni teater merupakan sebuah karya seni yang kompleks, karena di dalamnya juga terdapat unsur-unsur kesenian lain. Bentuk kesenian ini semakin berkembang dan kokoh setelah mendapat kesempatan memasuki istana, sehingga bentuknya kemudian menunjukkan ciri-ciri istana yang berbeda dengan wujud awalnya sebagai kesenian rakyat. Hal ini karena saat memasuki istana, penampilan teater Makyong, Mendu, Mamanda, dan Bangsawan diperhalus.

  • Seni tari yang muncul dalam teater Mendu berupa tarian Ladun, Jalan Kunon, Air Mawar, Beremas, dan Lemak Lamun. Seni tari yang muncul dalam Makyong berupa tarian Selendang Awang, Timang Welo, Berjalan Jauh, dan tarian penutup berupa tarian Cik Milik. Dalam Bangsawan juga terdapat tari-tari hiburan seperti Jula-Juli, Zum Galiga Lizum, Mak Inang Selendang, dan jenis-jenis langkah Zapin.

  • Seni bangunan dan seni kerajinan. Kerajinan tenun kain, anyaman, sulaman, tekat, renda, hiasan tudung saji, terandak, dan lainnya berkembang dengan baik. Kain tenun khas Riau antara lain kain tenun Siak dari Siak Sri Indrapura, kain sutera corak lintang dari Siantan, serta kain sutera petak catur dan kain mastuli dari Daik Lingga. Motif-motif ukiran dalam kesenian Melayu klasik masih dapat kita lihat dalam bentuk ukiran kaligrafi dari ayat-ayat Al Quran atau syair-syair Arab pada mimbar dan mihrab masjid-masjid tua di seluruh Riau atau pada nisan-nisan lama.


Sistem Religinya bagaimana ya ??

Penduduk daerah Riau umumnya adalah pemeluk agama Islam yang taat. Agama Islam di daerah ini telah dianut penduduk sejak masuknya agama Islam yang diperkirakan sejak abad ke-11 dan 12 M. 

Namun sebagian besar dari mereka masih tetap dalam keadaan mereka yang lama dan pengaruh animisme dan dinamisme masih tetap dominan. Seperti Kepercayaan terhadap dewa, makhluk halus, kekuatan gaib, kekuatan sakti.


  • Kepercayaan terhadap dewa biarpun tidak bersifat kepercayaan seperti kepada Tuhan, tetapi dalam beberapa hal masih dianggap adanya dewa-dewa. Tetapi dewa-dewa di sini tidak lagi dianggap sebagai yang Maha-suci, tetapi dianggap sebagai makhluk yang menguasai alam gaib.

  • Kekuatan sakti, menurut anggapan rakyat dimiliki oleh orang-orang besar seperti raja-raja dan ulama-ulama besar. Raja atau sultan dianggap mempunyai kekuatan sakti yang turun-temurun dan di masyarakat di daerah ini disebut ber “dolat.” Oleh sebab itu, rakyat takut membantah atau menentang titah raja, karena perbuatan yang demikian ini dapat menimbulkan bencana. Mereka yang terang-terangan bersikap tidak setia kepada raja, bisa “ditimpa dolat”, artinya akan menerima kutukan. Selain dari manusia, benda-benda ada juga yang dianggap memiliki kekuatan-kekuatan sakti ini, seperti senjata-senjata yang ampuh, kursi singgasana, pohon kayu seperti beringin dan sebagainya. Benda-benda inipun disebut sebagai “benda keramat.”


Sistem Kemasyarakatan mereka seperti apa sih ??

Kerukunan merupakan ciri khas dari masyarakat kampung-kampung tersebut. Adanya kerukunan ini bukan disebabkan karena paksaan dari luar berupa sanksi-sanksi hukuman yang keras, tetapi memang timbul dari hati nurani yang dipengaruhi oleh norma-norma yang hidup di masyarakat itu.


Yang di tunggu-tunggu nih !!

Riau terkenal dengan bahasa Melayu Riau. Bahasa Melayu Riau mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu

Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa internasional Lingua franca di kepulauan Nusantara, atau sekurang-kurangnya sebagai bahasa perdagangan di Kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu, semenjak pusat kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, akhirnya pindah ke Riau mendapat predikat pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu itu. Karena itu bahasa Melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka, bahasa Melayu zaman Johor terkenal dengan Melayu Johor dan bahasa Melayu zaman Riau terkenal dengan bahasa Melayu Riau.


batas halaman


Nahh itu dia temen-temen beberapa unsur kebudayaan yang ada di Kepulauan Riau. Semoga bisa bermanfaat buat kalian yang baca blog akuu, kita udah di penghujung ketikan ku nih huhu, maaf kalo ada salah kata atau ketikanku sulit dipahami :") makasih ya udah mau baca (。•̀ᴗ-) 


DDaftar Pustaka 

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Riau

https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/melirik-masalah-pendidikan-di-provinsi-kepri/#:~:text=Secara%20umum%20permasalahan%20Pendidikan%20Pendidikan,Pendidikan%2C%20dan%20kualitas%20tenaga%20pengajar.&text=Di%20samping%20itu%2C%20permasalahan%20pemerataan,dapat%20diselesaikan%20sampai%20saat%20ini

https://staff.universitaspahlawan.ac.id/web/upload/materials/8-materials.pdf





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unsur Kebudayaan Kota Ambon

MENGENAL KERAGAMAN DAN KEBUDAYAAN DI NTT (Nusa Tenggara Timur)